Assalamu alaykum, ikhwah fillah. Alhamdulillah sampai saat ini kita masih diberi kesempatan untuk merasakan nimatnya Ramadhan. Tapi ingatlah saudaraku, kita telah sampai di sepuluh penghujung Ramadhan. Tamu agung yang kita rindukan selama ini sedang bersiap, bersiap meninggalkan kita untuk waktu yang lama, sangat lama, atau bahkan boleh jadi ini pertemuan terakhir kita dengannya.
Tidak sedikit diantara kita yang mengaku merindukannya tetapi enggan dalam mempersiapkan penyambutannya bersama Rajab dan Sya'ban. Tak sedikit diantara kita yang senang dan gembira akan kedatangannya tapi bermalasan dalam menyambut dan menjamu di awal kedatangannya. Ketahuilah saudaraku, waktu kunjungannya tinggal 8 atau 9 hari (atau bahkan kurang, bagi sebagian dari kita yang usianya disampaikan Allah sebelum kepulangannya). InsyaaAllah tidak telat bagi kita untuk menjamunya di hari-hari terakhir ini. Setidaknya untuk membuat tamu agung kita itu tersenyum saat meninggalkan kita dan kita menangis haru menyaksikan keberangkatannya.
Mari, saudaraku. Kita isi 10 atau 9 hari terakhir ini dengan meningkatkan produktivitas amaliah pribadi dan sosial kita. Yang spesial, mari kita berbenah dan bersiap menyambut malam Laylat al Qadar. Malam yang dengannya kita bisa mendapatkan pahala dan kebarkahan 83 kali menjamu Ramadhan. Berikut adalah tips dari Sheikh Tawfique Chowdhury dalam mempersiapkan diri menyambut malam laylat al Qadr.
Mulailah dengan niat yang bersih dan tulus. Jika sampai hari ini ibadah serasa belum maksimal, bersiaplah untuk memaksimalkannya. Jika Anda benar-benar ingin memperbaikinya, masih ada waktu!
Hari ini, bacalah tafsir surat Al-Qadr, dan pahami apa yang sesungguhnya terjadi pada malam laylatul qadr. Anda akan merasakan keagungan dan kekuatannya, in syaa Allaah. [sahabat bisa membacanya disini : part 1, part2 atau menyimak penjelasan Ust. Yassir Qadhi disini]
Allaahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa' fu'anni (Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan menyukai pengampunan, maka ampunilah aku).
Allahumma ballighna Laylatal Qodar...
Dahsyatnya Istigfar
Bismillahirrohmanirrohim...
Ada orang yang mengeluhkan kemiskinan kepadaNya. Maka ia berkata, "Beristigfarlah memohon ampunan kepada Allah." Datang pula orang lain yang berkata kepadanya, "Doakanlah Kepada Allah agar Dia berkenan mengaruniaiku anak!" Maka ia pun menjawab, " Beristigfarlah memohon ampunan kepada Allah!" Orang lain datang mengadukan kebunnya kering. Ia juga menjawab, "Beristigfarlah memohon ampunan kepada Allah!"
Maka, Rabi' bin Shabih berkata kepadanya, "banyak orang datang kepadamu mengeluhkan berbagai masalah, namun engkau menyuruh mereka semua supaya beristigfar?" Hasan menjawab, " sama sekali aku tidak memberi saran berdasarkan pikiranku sendiri. akan tetapi, sesungguhnya Alla SWT berfirman dalam surat Nuh, " Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia addalah Maha pengampun. Niscahya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkkan harta dan anak -anakmu, dan mengadakan untukmu kebun - kebun, dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai - sungai. (Nuh: 10-12)
Ada seseorang kepada Hasan al- Basri, "tidakkah seharusnya masing - masing dari kita malu kepada Rabbnya? Kita selalu melakukan dosa, kemudian beristigfar, kemudian kita melakukan dosa itu sekali lagi, lantas kita beristigfar lagi, demikian seterusnya?"
Maka Hasan al- Bashri menjawab, "setan ingin agar berhasil menggoda kalian untuk bersikap sepeti ini.janganlah sekali - kali kalian meniggalkan istigfar"
Begitu sobat, ternyata manfaat istighfar sangatlah luar... biasa ! Berbagai permasalahan dapat diatasi dengan istigfar, insyaAllah.
Selain beberapa manfaat sebagaimana yang dijelaskan pada ayat di atas, ternyata istighfar juga memiliki manfaat yang dahsyat yang lain.
Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa yang banyak beristighfar, niscahya Allah akan memberikan kelapangan baginya dari setiap kecemasan, jalan keluar dari setiap kesempitan, serta memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka - sangkanya." (Riwayat Ahmad)Jadi tunggu apa lagi ? mari kita bersama mendulang manfaat dengan banyak istighfar. (*) :)
Gerakan #Mushaf4Ummah
Rasulullah shalallahu alayhi wa salaam bersabda: “Ketika anak manusia meninggal dunia maka terputuslah amal perbuatanya, kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakanya” - HR Muslim
Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Ramadhan, bulan penuh rahmat, bulan tarbiyah diri dan hati, bulan hadiah Allah kepada orang mukmin, bulan mensucikan diri, bulan yang penuh dengan kemuliaan.
Bulan Ramadhan bukan hanya bulan untuk meningkatkan kualitas hubungan kita dengan Allah, tetapi juga sesama manusia. Ianya juga bulan berbagi: berbagi rezeki, berbagi ilmu, berbagi pengalaman, dan bahkan berbagi berkah dan pahala.
Bulan Ramadhan disebut juga dengan Syahrul Quran, bulan dimana Al Quran diturunkan kepada umat Islam sebagai sebuah pedoman utuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Membaca, memahami, mentadabburi dan mengamalkan Al Quran adalah kewajiban bagi setiap muslim. Akan tetapi . . .
Mungkin banyak diantara kita yang memiliki koleksi berbagai mushaf Al Quran, namun tak jarang hanya satu saja yang kita pakai dan yang lain tertinggal dan berdebu. Sementara itu, di luar sana berjuta adik kita belajar membaca Al Quran tanpa memiliki buku panduan dan mushafnya sendiri; puluhan ribu masjid dan mushalla hanya memiliki mushaf yang usang, lusuh dan tak layak baca; dan jutaan rumah muslimin masih absen dari kehadiran Al Quran. Bagaimana kemudian mereka bisa menyelami samudra ilmu dan hikmah Al Quran?
Untuk itu, mari untuk menyambut bulan Ramadhan ini kita bantu sahabat kita di luar sana untuk memeprsiapkan Ramadhan mereka, yakni dingan menghadirkan Al Quran di rumah, mushalla dan masjid mereka.
Gerakan #Mushaf4Ummah hadir untuk mengajak sahabat sekalian berpartisipasi dan berkontribusi kepada ummat dengan mewakafkan al Quran.
Sahabat bisa menyumbangkan al Quran ‘bekas’ layak baca, bila Sahabat memiliki al Quran berlebih di rumah. Atau juga menyumbangkan buku panduan mengaji (seperti IQRA’ dan tilawati) milik Sahabat dulu yang masih layak baca. Sahabat bisa menyisihkan sebagian dari uang saku sahabat untuk membeli mushaf al Quran baru bagi mereka. Sahabat bisa menjadi agen gerakan #mushaf4Ummah dengan cara: (1) Mengajak sahabat lain untuk turut berpartisipasi dalam gerakan #mushaf4Ummah; (2) Membantu mengirimkan surat permohonan bantuan mushaf ke KUA desa setempat; (3) Membantu memberikan saran tempat yang pas dan cocok untuk menjadi sasaran pendistribusian al Quran; (4) Menjadi distributor mushaf al Qur’an.
Sahabat bisa menyumbangkan al Quran ‘bekas’ layak baca, bila Sahabat memiliki al Quran berlebih di rumah. Atau juga menyumbangkan buku panduan mengaji (seperti IQRA’ dan tilawati) milik Sahabat dulu yang masih layak baca. Sahabat bisa menyisihkan sebagian dari uang saku sahabat untuk membeli mushaf al Quran baru bagi mereka. Sahabat bisa menjadi agen gerakan #mushaf4Ummah dengan cara: (1) Mengajak sahabat lain untuk turut berpartisipasi dalam gerakan #mushaf4Ummah; (2) Membantu mengirimkan surat permohonan bantuan mushaf ke KUA desa setempat; (3) Membantu memberikan saran tempat yang pas dan cocok untuk menjadi sasaran pendistribusian al Quran; (4) Menjadi distributor mushaf al Qur’an.
Bagaimana Caranya?
(1) Sahabat bisa melakukannya secara personal, yakni dengan langsung menyumbangkan Al Quran yang akan sahabat wakafkan kepada saudara kita yang membutuhkan; (2) Sahabat bisa mngajak teman-teman sahabat untuk bekerja sama dalam melaksanakan gerakan #mushaf4Ummah di lingkungan rumah ataupun sekolah sahabat; (3) Sahabat bsia menyarankan atau mempromosikan gerakan ini ke teman sahabat yang sekiranya memiliki ketertarikan untuk berdedikasi kepada umat; (4) Sahabat bisa juga menghubungi kami untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini [Cek disini]
Sebagai catatan, gerakan ini adalah gerakan non-profit yang kami tidak memiliki cabang ataupun sejenisnya. Ini adalah murni gerakan dari kesadaran kita sebagai bagian dari ummat untuk umat
Bayangkan akan pahala yang tidak akan terputus atas wakaf al Quran sahabat, terlebih lagi bila mushaf tersubut dijadikan mushaf untuk tadarus di bulan Ramadan bahkan dijadikan mushaf hafalan oleh seseorang diluar sana. Bukan kah itu sebuah investasi lang luar biasa?